Kaisar dan penunggang kuda

Dahulu kala, seorang Kaisar memerintahkan penunggang kuda untuk menunggang kuda sejauh yang ia sukai kemudian Kaisar akan menghadiahkan kepadanya daerah yang berhasil ia telusuri.
Tentu saja si penunggang kuda segera melompat ke atas kuda dan memacunya secepat mungkin untuk menjelajahi daerah seluas Mungkin. Ia menunggang kuda itu dan terus menungganginya. Ia memacu kudanya agar laris secepat mungkin. Meski lapar dan lelah, ia tidak pernah berhenti karena hendak menjangkau daerah seluas mungkin. Sampai akhirnya ia berhasil menjelajahi area yang sangat luas. Namun perbuatannya itu membuatnya begitu jelas sehingga ia merasa tidak bisa lagi mempertahankan nyawanya. Dalam Sekarangnya ia merenung, "Mengapa aku memaksa diriku begitu keras?! sekarang aku sekarat dan aku hanya bisa membutuhkan sebidang tanah kecil untuk mengubur tubuhku."

 Kisah diatas mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita terlalu memaksa diri untuk mencari lebih banyak uang, lebih banyak kekuasaan dan lebih banyak pengakuan. Kita abaikan kesehatan, kebersamaan dengan keluarga keindahan lingkungan dan hobi yang kita cintai. Kelak kita melihat ke belakang, kita baru menyadari bahwa kita tidak membutuhkan sebanyak itu. Namun terlambat sudah, kita tidak dapat memutar balik waktu sehingga kita dapat melakukan hal-hal Yang terlewatkan .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa KKN Rekognisi UIN Raden Fatah Palembang Adakan Kelas Intensif Bahasa Arab di Ponpes IIT Rabbani Bengkulu

Analisis cerpen kebersamaan adalah segala-galanya

Paku di Pagar