Analisis cerpen kebersamaan adalah segala-galanya

Analisis cerpen " momen kebersamaan adalah segala-galanya "


Nagif 

Bahasa dan sastra Arab

Fakultas adab dan humaniora

UIN Raden Fatah Palembang

Kegiatan analisis ini kami lakukan untuk meneliti cerpen karya kami sendiri yang berjudul " momen kebersamaan adalah segala-galanya " di artikel ini kami akan mengulas daripada struktur cerpen dan unsur intrinsiknya , kami memakai metode penelitian kualitatif , yaitu metode pengumpulan data dengan cara memanfaatkan studi penelitian sehingga dapat menggambarkan Secara utuh daripada cerpen tersebut 

1. Tema 

Momen kebersamaan adalah segala-galanya

2. Alur 

Di cerpen tersebut telah dijelaskan bahwa terdapat dipinggiran kota 1 keluarga kecil, terdiri dari Ayah dan 3 anaknya , 1 laki laki dan 2 perempuan kembar . Tidak disebutkan Ibu dari anaknya / istri sang bapak karena Ibu mereka telah meninggal . Disebutkan juga bahwa anak-anak dari bapak tersebut tidak akuran karena mereka sama-sama mementingkan kepentingan pribadi sendiri sehingga mereka kerap kali berselisih , hingga suatu hari bapak yang sudah tidak tahan lagi mendengarkan keributan lantas memanggil anak laki-lakinya , anak laki-lakinya adalah putra sulungnya , setelah memanggil anaknya sang ayah menasehati kepada anaknya supaya mencintai keluarganya dan adik-adiknya, dan tak lupa untuk memanfaatkan momen kebersamaan ini dengan sebaik-baiknya , karena kebersamaan ini tidak mungkin ada untuk kedua kalinya . nasehat ini sangat membekas di hati sang anak sehingga anaknya berubah menjadi anak yang baik , setelah 20 tahun kemudian , sang ayah yang telah tua memanggil anaknya dan kembali menceritakan momen kebersamaan mereka dulu , sang anak bersyukur karena dulu mendengarkan nasihat ayahnya sehingga ia bisa menjadi seperti sekarang ini , dan tak lama daripada pertemuan mereka kemudian, sang ayah menghembuskan nafas dengan kebahagiaan 

Tokoh :

Ayah 
Anak laki-laki / putra sulung
Kedua Anak perempuan 

 Watak :

Ayah : Seorang yang bertanggung jawab terhadap keluarganya setelah kematian istrinya , beliau sangat peduli terhadap keluarga dan sangat mencintai anak-anaknya.

Anak laki-laki : Anak yang penurut , tidak pernah mengecewakan ayahnya setelah nasihat ayah , dan menjadi lebih sayang kepada kedua adiknya 

Anak perempuan : tidak banyak yang bisa diambil daripada peranan kedua anak perempuan karena sedikitnya peranan mereka di cerpen ini , akan tetapi dapat diambil kesimpulan kalau mereka waktu itu masih kecil sehingga dapat diwajarkan kalau mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi sendiri. Ketika beranjak dewasa mereka akan mengetahui posisi mereka .


Latar :

Latar tempat : Dirumah keluarga

Latar Suasana : menggambarkan keadaan yang  sedih karena meninggal seorang Ibu yang seharusnya mengurusi mereka , sehingga mereka tidak mendapatkan kasih sayang ibu , tapi bapak yang pintar dapat mengubah segalanya.

Latar waktu : - ( tidak disebutkan )

Gaya bahasa :

Majas metafora ( Sedikit banyak menggunakan Kata-kata pembanding )

Majas asosiasi ( perumpamaan )

Amanah :

1. Momentum kebersamaan adalah nomor satu, karena cinta pertama yang sebetulnya adalah cinta keluarga
2. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya

Kesimpulan :

Jadilah seorang yang kuat ,mencintai keluarga , tidak ada istilah perselisihan dalam kekeluargaan karena keluarga adalah satu bangunan , satu sakit semua juga akan merasakannya.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa KKN Rekognisi UIN Raden Fatah Palembang Adakan Kelas Intensif Bahasa Arab di Ponpes IIT Rabbani Bengkulu

Paku di Pagar